Aqiqah Dulu atau Qurban Dulu? Begini Penjelasannya
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!
Bagi umat Islam, melaksanakan ibadah aqiqah dan qurban adalah bentuk penghambaan dan ketaatan kepada Allah SWT. Namun, terkadang muncul pertanyaan: mana yang sebaiknya dilakukan terlebih dahulu, aqiqah atau qurban? Keduanya memiliki tujuan yang mulia, tetapi memiliki hukum, waktu, dan pelaksanaan yang berbeda. Artikel ini akan membantu Anda memahami prioritas antara aqiqah dan qurban, sehingga Anda dapat menentukan langkah yang tepat sesuai situasi.
Perbedaan Aqiqah dan Qurban
Aqiqah
Aqiqah adalah ibadah sunnah muakkadah yang dilakukan sebagai bentuk rasa syukur atas kelahiran seorang anak. Aqiqah biasanya dilakukan dengan menyembelih kambing atau domba, sebanyak:
Dua ekor untuk anak laki-laki
Satu ekor untuk anak perempuan
Aqiqah dianjurkan dilakukan pada hari ketujuh setelah kelahiran. Namun, jika tidak memungkinkan, pelaksanaannya dapat dilakukan di hari ke-14, ke-21, atau kapan saja selama orang tua memiliki kemampuan.
Qurban
Qurban adalah ibadah yang dilakukan saat Hari Raya Iduladha (10 Dzulhijjah) dan hari-hari tasyrik (11-13 Dzulhijjah). Qurban bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan menyembelih hewan tertentu seperti kambing, sapi, atau unta.
Berbeda dengan aqiqah, qurban hukumnya sunnah muakkadah bagi yang mampu, dan menjadi wajib jika seseorang telah bernazar untuk melakukannya.
Mana yang Didahulukan: Aqiqah atau Qurban?
Dalam menentukan prioritas antara aqiqah dan qurban, terdapat beberapa hal yang perlu dipertimbangkan:
- Kemampuan Finansial
Jika seseorang memiliki kemampuan finansial yang cukup untuk melaksanakan keduanya, maka lebih baik melaksanakan keduanya secara berurutan. Misalnya, jika anak baru lahir mendekati Iduladha, maka orang tua bisa melaksanakan aqiqah terlebih dahulu sebagai bentuk rasa syukur atas kelahiran anak, kemudian melaksanakan qurban.
Namun, jika kondisi keuangan terbatas, qurban biasanya lebih diutamakan karena memiliki waktu pelaksanaan yang terbatas, yakni hanya selama Hari Raya Iduladha dan hari tasyrik. Aqiqah, di sisi lain, bisa ditunda hingga seseorang memiliki kemampuan.
- Prioritas Ibadah Sunnah
Ulama umumnya sepakat bahwa qurban lebih utama dibandingkan aqiqah jika dilihat dari waktu pelaksanaan dan kebermanfaatannya untuk umat secara luas. Qurban mencakup keutamaan berbagi kepada lebih banyak orang, terutama fakir miskin.
- Kondisi Anak
Aqiqah adalah tanggung jawab orang tua terhadap anak. Jika seorang anak belum diaqiqahkan hingga dewasa, ia diperbolehkan mengaqiqahkan dirinya sendiri. Namun, hal ini tidak menggugurkan keutamaan bagi orang tua untuk melaksanakan aqiqah saat anak masih kecil.
Kesimpulan
Idealnya, aqiqah dan qurban dilakukan sesuai waktunya masing-masing. Namun, jika harus memilih karena keterbatasan, qurban lebih diutamakan karena waktu pelaksanaannya terbatas. Aqiqah dapat ditunda hingga kemampuan finansial tercapai, selama tidak mengabaikan niat untuk melaksanakannya.
Kedua ibadah ini adalah bentuk ketaatan kepada Allah dan wujud rasa syukur atas nikmat-Nya. Pilihlah sesuai kondisi Anda, dan niatkan semuanya untuk mendapatkan keberkahan dari Allah SWT.